Rabu, 11 Februari 2009

Malaikat KecilQ, Ajarkan aQ Kasih Sayang....

Istriku berkata kepada aku yang sedang baca Koran, ”berapa lama lagi kamu baca koran itu? tolong kamu ke sini dan bantu anak perempuanmu tersayang untuk makan.” Aku taruh Koran dan melihat anak perempuanku satu2nya, namanya Sindu tampak ketakutan, air matanya banjir. Di depannya ada semangkuk nasi berisi nasi susu asam/yogurt (nasi khas India /curd rice). Sindu anak yang manis dan termasuk pintar dalam usianya yang baru 8 tahun. Dia sangat tidak suka makan curd rice ini. Ibu dan istriku masih kuno, mereka percaya sekali kalau makan curd rice ada “cooling effect”. Aku mengambil mangkok dan berkata, “Sindu sayang, demi ayah, maukah kamu makan beberapa sendok curd rice ini? Kalau tidak ,nanti ibumu akan teriak2 sama ayah.” Aku bisa merasakan istriku cemberut dibelakang punggungku. Tangis Sindu mereda dan ia menghapus air mata dengan tangannya dan berkata, “boleh ayah. Akan saya makan curd rice ini tidak hanya beberapa sendok, tapi semuanya akan saya habiskan, tapi saya akan minta…” agak ragu2 sejenak… “…akan minta sesuatu sama ayah bila habis semua nasinya. Apakah ayah mau berjanji memenuhi permintaan saya?”

Aku menjawab,“Oh pasti sayang”.
Sindu tanya sekali lagi,
“betul nih ayah?”
“Yah pasti..” sambil menggenggam tangan anakku yang kemerah mudaan dan lembut sebagai tanda setuju.

Sindu juga mendesak ibunya untuk janji hal yang sama, istriku menepuk tangan Sindu yang merengek sambil berkata tanpa emosi, “janji” kata istriku. Aku sedikit khawatir dan berkata: “Sindu jangan minta komputer atau barang2 lain yang mahal yah, karena ayah saat ini tidak punya uang.” Sindu menjawab, “jangan khawatir ,Sindu tidak minta barang2 mahal kok.”

Kemudian Sindu dengan perlahan-lahan dan kelihatannya sangat menderita, dia bertekad menghabiskan semua nasi susu asam itu. Dalam hatiku aku marah sama istri dan ibuku yang memaksa Sindu untuk makan sesuatu yang tidak disukainya. Setelah Sindu melewati penderitaannya,dia mendekatiku dengan mata penuh harap. Dan semua perhatian (aku, istriku dan juga ibuku) tertuju kepadanya. Ternyata Sindu mau kepalanya digundulin/dibotakin pada hari Minggu. Istriku spontan berkata, “permintaan gila, anak perempuan dibotakin, tidak mungkin!” Juga ibuku menggerutu jangan terjadi dalam keluarga kita, dia terlalu banyak nonton TV. Dan program2 TV itu sudah merusak kebudayaan kita. Aku coba membujuk: “Sindu kenapa kamu tidak minta hal yang lain kami semua akan sedih melihatmu botak.”

Tapi Sindu tetap dengan pilihannya, “tidak ada ‘yah, tak ada keinginan lain,” kata Sindu. Aku coba memohon kepada Sindu, “tolonglah kenapa kamu tidak mencoba untuk mengerti perasaan kami.” Sindu dengan menangis berkata, “ayah sudah melihat bagaimana menderitanya saya menghabiskan nasi susu asam itu dan ayah sudah berjanji untuk memenuhi permintaan saya kenapa ayah sekarang mau menarik/menjilat ludah sendiri? Bukankah Ayah sudah mengajarkan pelajaran moral, bahwa kita harus memenuhi janji kita terhadap seseorang apapun yang terjadi seperti Raja Harishchandra (raja India jaman dahulu kala )untuk memenuhi janjinya rela memberikan tahta, harta/kekuasaannya, bahkan nyawa anaknya
sendiri.”

Sekarang aku memutuskan untuk memenuhi permintaan anakku, “janji kita harus ditepati.” Secara serentak istri dan ibuku berkata, “apakah aku sudah gila?” “Tidak,” jawabku, “kalau kita menjilat ludah sendiri, dia tidak akan pernah belajar bagaimana menghargai dirinya sendiri.”
“Sindu permintaanmu akan kami penuhi.”

Dengan kepala botak, wajah Sindu nampak bundar dan matanya besar dan bagus. Hari Senin, aku mengantarnya ke sekolah, sekilas aku melihat Sindu botak berjalan ke kelasnya dan melambaikan tangan kepadaku. Sambil tersenyum aku membalas lambaian tangannya. Tiba2 seorang anak laki2 keluar dari mobil sambil berteriak, “Sindu tolong tunggu saya.” Yang mengejutkanku ternyata kepala anak laki2 itu botak. Aku berpikir mungkin “botak” model jaman sekarang.

Tanpa memperkenalkan dirinya seorang wanita keluar dari mobil dan berkata, “anak anda ,Sindu, benar2 hebat. Anak laki2 yang jalan bersama-sama dia sekarang, Harish adalah anak saya, dia menderita kanker leukemia.” Wanita itu berhenti sejenak, nangis tersedu-sedu, “bulan lalu Harish tidak masuk sekolah, karena pengobatan chemo therapy kepalanya menjadi botak jadi dia tidak mau pergi kesekolah takut diejek/dihina oleh teman2 sekelasnya. Nah, Minggu lalu Sindu datang ke rumah dan berjanji kepada anak saya untuk mengatasi ejekan yang mungkin terjadi. Hanya saya betul2 tidak menyangka kalau Sindu mau mengorbankan rambutnya yang indah untuk anakku Harish. Tuan dan istri tuan sungguh diberkati mempunyai anak perempuan yang berhati mulia.”

Aku berdiri terpaku dan aku menangis. Malaikat kecilku tolong ajarkanku tentang kasih sayang..

Senin, 02 Februari 2009

SAATNYA MELEPAS BEBAN

mudah......... wah susah bu..... melepas beban, coba sekarang kita lihat lebih dekat..... tentang betapa berat beban yang kita terima saat ini.
1. beban akan lulus kuliah.... atau sma misalnya
2. beban akan keuangan..... biaya dan lainnya
3. beban akan membahagiakan orangtua besok
4. beban akan kehidupan masa depan
5. beban akan nikah dan anak
6. beban akan pekerjaan
7. beban...... beban..... beban...... emang ga ada solusinya..... hahhh

MANAAAA....... KUTUNGU COMMEN MU...

Kamis, 29 Januari 2009

hari-hari semakin sulit dan melelahkan... walaupun tiap hari bisa jalan" keluar kota
tidur pulas sich... bt badan capek banget
yach namanya juga kerja.... ada hikmah disetiap perjalannan yang kita lalui
ada kalanya sesaat kita kan mengeluh padahal sebenarnya mungkin kita belum melakukan apa-apa.
ada kalanya kita juga harus istiraht sebentar dari kejenuhan hari-menikmati setiap waktu yang kita miliki, dan merenung dari perjalanan yang telah kita lalui
tapi satu keyakinan yang harus kita hujamkan sedalam mungkin kalau cita-cita....
dan apa yang kita harapkan tetap optimis mampu dan BISA kita raih..
jangan pernah putus asa.... karna begitu banyak orang yang lebih susah dari kita
jangan sombong atas apa yang telah kita dapat dan raih saat ini
jangan lemah dengan kesedihan dunia
tapi percaya bahwa kita mampu menakliukkan dunia


kalau sekarang hanya menunggu orang lain...... untuk sukses maka BUSUK kau saat ini juga
berbuat sesuatu walaupun itu harus merelakan waktu dan gengsi kita
bukan saatnya kita malu untuk bekerja.... tapi berbuat untuk menjadi yang terbaik



command by hartoyo
waht ever itu tergantung kita lo mau atau ga..... ya sudah........ aku tetap ingin bergerak dan terus bergerak menggapai dan cita-cita dan menikmati hidup membahagiakan dan memberi warna kebahagiaan setiap orang didekatku......

Senin, 26 Januari 2009

Ada Kemungkinan

memang nyaman banget kuliah............. apa lagi yang pada nge-kost......
tiap hari klo ga da kuliah paling-paling jalan-jalan atau kongkow" kating telenyek..." bahasa jawane...

yach namanya juga mahasiswa, ga banyak bisa diharapkan....
coba, mau tau kenapa???
beda bro prinsip hidup koe ama kalian.....
nah coba kita pilah mahasiswa dikampus" :
1. mahasiswa yang dia hanya full kuliah ---- kuliah oriented
2. mahasiswa sukanya gabung sama organisasi ---- organisatoris
3. mahasiswa yang sukanya cuek" aja ----- ga usah disebutin

nah kira-kira ne....mana pilihan kita..
tapi rata" rata klo di solo ne antara UMS dan UNS 70 % (1) ; 5 % (2); 25 % (3)

nah tunggu yaa kita kerja dulu kita bahas ntar ..... kita mau liat mau kemana kita...

Kamis, 22 Januari 2009

wuihhh..... ternyata lumayan menyenagkan ketika kita bekerja bareng ama tim